Puasa dan Pengendalian Diri

Puasa sebagai ibadah mestinya dapat dijadikan sebagai sarana bagi semua orang dalam rangka menjalani kehidupan di dunia fana ini yang penuh dengan berbagai masalah dan konflik.
Dalam menghadapi berbagai permasalahan kita hendaknya selalu menjaga dan mampu mengendalikan berbagai dorongan hawa nafsu yang akan mejerumuskan kita. Di bulan puasa ini kita dilatih untuk mengendalikan/mengatur perbuatan yang dihalalkan seperti : makan,minum,maupun hubungan badan antara suami dan isteri.
Hal penting lainnya adalah esensi pengendalian diri/emosi dari orang yang sedang berpuasa; dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim sesungguhnya puasa itu adalah perisai; apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa maka janganlah bertindak emosional pada hadist tersebut diceritakan apabila ada orang yang mencaci,mengejek,menyerang kita yang sedang berpuasa maka hendaklah kita mengatakan “sesungguhnya saya sedang berpuasa ….sesungguhnya saya sedang berpuasa”
Sebagai contoh tantangan di bulan puasa adalah bagi para pengemudi/pengendara pengguna jalan dengan berbagai kendalanya antara lain macet/padatnya lalulintas, kondisi fasilitas jalan yang tidak nyaman ditambah dengan panasnya cuaca tentunya akan semakin berpotensi membuat orang emosi dan tidak dapat mengendalikan diri sehingga mengakibatkan korban baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Pengemudi atau pengguna jalan yang emosional pastinya akan menghalalkan segala cara untuk mempercepat sampai ke tujuan dan tidak perduli dengan keselamatan orang lain ataupun bahkan dirinya sendiri.
Berapa banyak korban kecelakaan lalu lintas yang telah jatuh akibat tidak dapat mengendalikan diri; mengendalikan diri dalam hal ini termasuk tidak memaksakan mengemudi dalam keadaan mengantuk, lelah ataupun dalam kondisi emosional yang tidak terkendali.
Apabila penghendalian diri ini sudah dapat dilakukan oleh semua orang tentunya kita tidak akan mendengar lagi berita kekerasan,pencurian,perampokan,pembegalan dan tindak kejahatan lainnya.
Semoga kita dapat menjadikan puasa sebagi kawah penggemblengan diri dalam rangka pengendalian diri:
Ada suatu analogi menarik tentang puasa, Kepompong dan Kupu-kupu dalam tulisan selanjutnya. sekian dulu