Heeboh dan Mengkhawatirkan Perokok Di Bawah Umur Indonesia

Heeboh berita yang sedang menghangat khususnya di Google News Tentang kebiasaan merokok anak dibawah umur yang mapu menghabiskan lebih dari 40 Batang Rokok Per Hari.

Jumlah perokok di bawah umur Indonesia menurut Data sangat mengkhawatirkan dan dibutuhkan perhatian serius dalam menanggulangi dan mengantisipasi meluasnya kebiasaan buruk yang sangat merugikan kesehatan baik yang bersangkutan sendiri maupun orang lain di sekitarnya.

Betapa mengerikan data yang disodorkan Komisi Nasional Perlindungan. Arist juga mengungkapkan kondisi yang lebih memprihatikan adalah perokok anak di Indonesia rata-rata menghabiskan 40 batang rokok per hari. Data terbaru yaitu ditemukanya seorang anak bernama Aldi Suganda di Sumatera Selatan yang telah merokok sejak umur 11 bulan.

“Apabila tak diberi rokok, AS akan marah, mengamuk, sampai membenturkan kepala. Bocah ini merokok hingga berusia dua tahun, dan untunglah setelah kami bantu dengan terapi, akhirnya ia berhasil berhenti merokok,” beber Arist.

Aris menuturkan, sebelum 2008, usia termuda pengisap rokok masih berkisar usia 10 hingga 14 tahun. “Sekarang anak berusia 10 hingga 14 tahun sudah menjadi perokok aktif. Jumlahnya mencapai 1,2 juta orang,” paparnya.

Dia menyatakan atas kasus ini Komnas Perlindungan Anak akan melakukan class action atau gugatan dengan menggunakan hak hukum masyarakat terhadap pemerintah dan pabrik rokok. “Menurut saya (hal tersebut) harus dilakukan,” ujarnya.

Sementara pada periode 1995-2004 anak yang menjadi perokok aktif rata-rata berusia 10 tahun, belakangan anak yang menjadi perokok aktif semakin muda. Kini 89 juta penduduk negeri ini merupakan pecandu rokok. Sekitar 36 persen di antaranya anak-anak muda berusia 18 tahun ke bawah.

Sumber Berita Surabaya Post Sumber Video Pattaya Dailynews